Borussia Monchengladbach Curi Kemenangan Tipis 0-1
Borussia Monchengladbach Curi Kemenangan Tipis 0-1 di Kandang Mainz Lewat Own Goal Da Costa
Borussia Monchengladbach sukses membawa pulang tiga poin penting dari markas Mainz 05 setelah menang 1-0 pada laga Bundesliga 2025/26 yang digelar di MEWA Arena, Sabtu (6 Desember 2025) dini hari WIB pukul 02.30. Gol tunggal kemenangan Die Fohlen lahir dari gol bunuh diri Danny da Costa pada menit ke-58, sekaligus memutus tren positif Mainz dalam pertemuan terakhir kedua tim.
Kemenangan tandang ini terasa krusial karena menaikkan Monchengladbach ke papan tengah klasemen dengan 16 poin dari 13 pertandingan, sementara Mainz tetap terpuruk di dasar klasemen dengan enam poin dan kini sudah sembilan laga beruntun tanpa kemenangan di Bundesliga musim ini.
Awal Laga: Mainz Menekan, Gladbach Tampil Lebih Efisien
Mainz datang ke pertandingan ini dengan situasi sulit. Klub yang kini ditangani pelatih interim Benjamin Hoffmann itu baru saja berpisah dengan Bo Henriksen usai kekalahan 0-4 dari Freiburg dan tengah mengalami start terburuk di Bundesliga. Sumber dari: Laliga365.
Didukung penuh publik MEWA Arena, Mainz langsung mencoba menekan sejak menit awal. Debutan muda Fabio Moreno Fell sempat membuat jantung fan Gladbach berdebar ketika dalam satu momen ia menghantam mistar dan tiang gawang hampir berurutan, meski peluang tersebut akhirnya tidak dihitung karena lebih dulu terperangkap offside.
Di sisi lain, Monchengladbach yang datang dengan kepercayaan diri cukup tinggi di bawah Eugen Polanski mencoba bermain lebih sabar. Peluang terbaik mereka di babak pertama hadir ketika Jens Castrop sudah berdiri bebas di depan gawang, namun upayanya berhasil disapu di garis oleh Maxim Leitsch. Dari situasi sepak pojok, bola sempat masuk ke gawang Mainz melalui sundulan Leitsch sendiri, tetapi gol dianulir VAR karena terdapat handball Yannik Engelhardt di garis gawang.
Meski tekanan saling berganti, skor 0-0 bertahan hingga turun minum. Secara permainan, Mainz menguasai lebih banyak bola, namun Monchengladbach terlihat lebih matang dalam memanfaatkan setiap serangan balik yang mereka dapatkan.
Gol Bunuh Diri Da Costa Jadi Penentu di Babak Kedua
Babak kedua dimulai dengan tempo yang masih tinggi. Mainz kembali menggebrak, dan peluang emas datang dari Nelson Weiper yang lolos di belakang garis pertahanan Gladbach. Penyerang muda itu melepaskan tembakan keras, namun kiper Monchengladbach, Moritz Nicolas, membaca arah bola dengan sangat baik dan melakukan penyelamatan penting.
Justru ketika Mainz tampak mulai menemukan ritme, petaka datang bagi tuan rumah. Menit ke-58, Gladbach mendapatkan sepak pojok dari sisi kiri. Haris Tabaković memenangkan duel udara dan menyundul bola ke arah tiang jauh. Bola yang sebenarnya mengarah ke luar gawang mengenai punggung Danny da Costa dan berbelok masuk ke gawang sendiri, meninggalkan Daniel Batz yang sudah bergerak ke arah berlawanan tanpa bisa berbuat banyak.
Gol bunuh diri tersebut menjadi satu-satunya gol dalam pertandingan. Bagi Da Costa, momen ini terasa semakin pahit karena tercatat sebagai own goal pertama dalam kariernya di Bundesliga, dan terjadi ketika timnya sangat membutuhkan poin untuk keluar dari zona merah.
Monchengladbach sendiri menunjukkan mental yang kuat. Setelah unggul 1-0, mereka tidak hanya bertahan pasif, tetapi tetap berusaha mencari celah lewat serangan balik cepat yang dipimpin Tabaković, Castrop, dan Shuto Machino.
Gladbach Menahan Gempuran Mainz Hingga Akhir
Tertinggal di kandang sendiri membuat Mainz meningkatkan intensitas serangan di sisa waktu pertandingan. Weiper kembali mendapat peluang emas melalui sundulan dari jarak dekat setelah aksi brilian Jae-sung Lee di sisi sayap, namun bola melenceng tipis dari gawang.
Di periode ini, justru pertahanan Monchengladbach yang tampil sangat disiplin. Rocco Reitz, yang didapuk sebagai kapten, menjadi motor di lini tengah. Ia tidak hanya rajin menutup ruang, tetapi juga aktif mengalirkan bola ke depan dan mencatat jarak lari lebih dari 12 kilometer dengan kecepatan tertinggi 34 km/jam, sebuah bukti kerja kerasnya di kedua sisi lapangan.
Mainz sebenarnya tak kekurangan usaha. Mereka menutup laga dengan penguasaan bola 55,2 persen, unggul dalam jumlah tendangan sudut (8 berbanding 6), dan melepaskan total 8 percobaan tembakan. Namun hanya dua yang tepat sasaran, dibanding lima tembakan on target milik Monchengladbach yang tampil lebih efektif.
Hingga wasit Benjamin Brand meniup peluit panjang, skor 0-1 tak berubah. Monchengladbach berhasil menahan gelombang serangan Mainz dan mengamankan kemenangan tandang yang terasa bak “pencurian” poin, mengingat tuan rumah sebenarnya tampil cukup dominan dari sisi statistik.
Implikasi Klasemen: Mainz Kian Terbenam, Gladbach Naik ke Papan Tengah
Hasil ini menjadi pukulan telak bagi Mainz. Dengan hanya satu kemenangan, tiga kali imbang, dan sembilan kekalahan dari 13 laga, mereka semakin tenggelam di posisi juru kunci dengan enam poin dan selisih gol -13. Rentetan sembilan pertandingan tanpa kemenangan di Bundesliga membuat tugas pelatih interim Benjamin Hoffmann kian berat untuk menyelamatkan musim.
Sebaliknya, Borussia Monchengladbach bisa sedikit bernafas lega. Kemenangan di MEWA Arena membuat mereka mengoleksi 16 poin (4 menang, 4 imbang, 5 kalah) dan menegaskan kebangkitan perlahan di era Eugen Polanski setelah sebelumnya sempat menjalani empat laga liga tanpa kekalahan sebelum tersingkir di DFB-Pokal.
Bagi Gladbach, tiga angka dari Mainz bukan sekadar kemenangan tandang biasa. Mereka berhasil menahan gempuran tim tuan rumah yang sedang berjuang keluar dari zona merah, sekaligus menunjukkan bahwa performa stabil di laga tandang bisa menjadi kunci untuk merangkak naik ke persaingan zona Eropa di sisa musim.
